Kelamin Bunga

Posted by Nursaptia Purwa Asmara on Tuesday, March 17, 2015 with 5 comments
Bunga biasanya mempunyai dua macam alat kelamin, dan justru alat-alat itulah yang sesungguhnya merupakan bagian-bagian bunga yang terpenting, karena dengan adanya alat-alat tersebut dapat kemudian dihasilkan alat perkembang-biakan atau calon tumbuhan baru.
Bardasarkan alat-alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga , orang membedakan:
  1. Bunga Banci atau Berkelamin Dua (hermaphroditus), yaitu bunga yang padanya terdapat benang sari (alat kelamin jantan) maupun putik (alat kelamin betina). Bunga ini seringkali dinamakan pula bunga sempurna atau bunga lengkap, kerena biasanya pun jelas mempunyai hiasan bunga yang terdiri atas kelopak dan mahkotaMisalnya pada bunga Terung (Solanum melongena L.).
  2. Bunga Berkelamin Tunggal (unisexualis), jika pada bunga hanya terdapat salah satu dari kedua macam alat kelaminnya. Berdasarkan alat kelamin yang ada padanya dapat dibedakan lagi dalam:
    1. Bunga Jantan (flos masculus), jika pada bunga hanya terdapat benang sari tanpa putik, misalnya Bunga Jagung yang terdapat di bagian atas tumbuhan. Bunga jantan seringkali ditunjukkan dengan lambang .
    2. Bunga Betina (flos feminieus), yaitu bunga yang tidak mempunyai banang sari, melainkan hanya putik saja, misalnya Bunga Jagung yang tersusun dalam tongkolnya. Bunga betina ditunjukkan dalam lambang .
  3. Bunga Mandul atau Bunga Tidak Berkelamin, jika pada bunga tidak terdapat benang sari maupun putik. Misalnya bunga pinggir (bunga pita) pada Bunga Matahari (Helianthus annuus L.).



Penelitian mengenai jenis kelamin bunga menunjukkan bahwa satu batang tumbuhan, misalnya sebatang tanaman Jagung, dapat memperlihatkan dua macam bunga, yaitu bunga jantan yang tersusun sebagai bulir majemuk pada ujung tanaman dan bunga betina yang tersusun sebagai tongkol dan terdapat dalam ketiak-ketiak daunnya. Berdasarkan jenis kelamin bunga yang terdapat pada suatu tumbuhan, maka tumbuhan dibedakan menjadi:
  1. Berumah Satu (monoecus), yaitu tumbuhan yang mempunyai bunga jantan dan bunga betina pada satu individu (satu batang tumbuhan). Misalnya pada Jagung (Zea mays L.),
    Mentimun (Cucumis sativus L.),
    dan Jarak (Ricinus communis L.).
  2. Berumah Dua (dioecus), jika bunga jantan dan bunga betina terpisah tempatnya, sehingga ada individu tumbuhan yang hanya mempunyai bunga jantan saja dan ada individu tumbuhan yang hanya mempunyai bunga betina saja. Misalnya Salak (Zalacca edulis Reinw.).
  3. Poligami (polygamus), jika pada satu tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina, dan bunga banci bersama-sama. Biasanya poligami dimaksudkan untuk menunjukkan sifat tumbuhan yang memperlihatkan suatu kombinasi bukan berumah satu dan juga bukan berumah dua.
    Selain itu, ada kemungkinan lain mengenai letak bunga pada tumbuhan yang bersifat poligami. Suatu tumbuhan dapat bersifat:
    • Gynodeoecus, jika pada satu individu hanya terdapat bunga betina saja, sedangkan pada individu lain bunga banci. Misalnya pada Labiatae.
    • Androdeiocus, jika pada satu individu terdapat bunga jantan saja sedangkan pada individu lain tedapat bunga banci. Misalnya pada Dyras octopelata.
    • Monoeco-polygamus, jika pada satu individu terdapat bunga jantan, betina, dan banci bersama-sama. Misalnya pada Pepaya (Carica papaya L.).
    • Gynomonoecus, jika pada satu individu tumbuhan terdapat bunga betina dan bunga banci bersama-sama.
    • Trioecus atau trioeco-polygamus, jika bunga jantan, betina, dan banci terpisah pada individu yang berlainan.