Sunday, March 1, 2015

Bangun (Bentuk) Daun (Circumscriptio)

Selain menggunakan istilah-istilah atau kata-kata lazim untuk menyatakan bentuk suatu benda misalnya bulat, segi tiga, dll, dalam menyebut bangun daun seringkali dicarikan persamaan bentuknya dengan bentuk benda-benda lain misalnya bangun tombak, bangun anak panah, bangun perisai, dst.

Perlu diingat bahwa dalam menentukan bangun daun tidak boleh dipengaruhi  oleh adanya toreh-toreh atau lekuk-lekuk pada tepi daun, melainkan harus dibayangkan seakan-akan toreh-toreh tadi tidak ada. Daun-daun Jarak (Ricinus communis L.), Pepaya (Carica papaya L.), Waluh (Cucurbita moschata Duch.), Ubi Kayu (Manihot utilissima Pohl.) dikatakan mempunyai bangun bulat. Hal ini akan jelas jika ujung-ujung tepi daun dihubungkan satu sama lain dengan suatu garis. Jadi seandainya daun tadi tepinya tidak bertoreh atau berlekuk maka akan didapati bangun bulat.
A. Daun Jarak (Ricinus communis L.)
B. Daun Pepaya (Carica papaya L.)
C. Daun Waluh (Cucurbita moschata Duch.)
D. Daun Ubi Kayu (Manihot utilissima Pohl.)
 


Walaupun pada prakteknya akan diketahui nanti, bahwa jika toreh-toreh pada tepi daun tadi sedemikian dalamnya hingga bangun dasar (asli) tidak lagi nampak, maka bangun daun akan ditentukan menurut dangkal atau dalamnya toreh dikombinasikan dengan susunan tulang-tulang daunnya.

Untuk hal tersebut di atas, dilakukan penggolongan daun berdasarkan letak bagiannya yang terlebar menjadi empat golongan daun, yaitu:
  1. Bagian yang terlebar berada di tengah-tengah helaian daun
  2. Bagian yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah helaian daun
  3. Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun
  4. Tidak ada bagian yang terlebar, helaian daun dari pangkal ke ujung memiliki lebar yang sama.

1. Bagian Yang Terlebar Berada di Tengah-tengah Helaian Daun

Dengan keadaan seperti itu, alan dijumpai kemungkinan bangun daun seperti berikut:
  1. Bangun Bulat atau Bundar (orbicularis), jika perbandingan panjang : lebar = 1 : 1. Contohnya pada daun Victoria regia,
    dan pada daun Teratai Besar (Nelumbium nelumbo Druce).
  2. Bangun Perisai (peltatus), Daun yang biasanya bulat mempunyai tangkai daun yang tidak tertanam pada pangkal daun, melainkan pada bagian tengah helaian daun. Contohnya pada daun Jarak.
  3. Bangun Jorong (ovalis/ellipticus), jika perbandingan panjang : lebar = 1,5-2 : 1. Contohnya pada daun Nangka (Artocarpus integra Merr.)
    dan pada daun Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.).
  4. Bangun Memanjang (oblongus)jika perbandingan panjang : lebar = 2,5-3 : 1. Contohnya pada daun Sirkaya (Annona squamosa L.)
    dan daun Sirsat (Annona muricata L.).
  5. Bangun Langset (lanceolatus)jika perbandingan panjang : lebar = 3-5 : 1. Contohnya pada daun Kamboja (Plumeira acuminata L.)
    dan daun Oleander (Nerium oleander L.).

Perlu dicacat bahwa bangundaun yang akan diidentifikasi belum tentu sesuai dengan salah satu dari kelima kemungkinan diatas. Bentuk-bentuk peralihan selalu ada. Dalam keadaan yang demikian, ditentukan di antara bentuk-bentuk yang manakah bentuk daun yang diperiksa tadi. Jika misalnya bangunnya di antara jorong dan bulat memanjang, maka daun tadi dikatakan memiliki bangun Jorong-Memanjang (elliptico-oblongus), jika di antara memanjang dan bulat lancet disebut Memanjang Sampai Bangun Lancet (oblongus-lanceolatus).

2. Bagian Yang Terlebar Terdapat di Bawah Tengah-tengah Helaian Daun

Daun yang mempunyai bagian yang terlebar di bawah tengah-tengan helaian daunnya dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
  1. Pangkal daun tadak bertoreh
    1. Bangun Bulat Telur (ovatus)Contohnya pada daun Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
      dan pada daun Lombok Rawit (Capsicum frutescens L.).
    2. Bangun Segi Tiga (triangularis), yaitu bangun seperti segitiga sama kaki. Contohnya pada daun Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa L.).
    3. Bangun Delta (deltoideus), yaitu bangun segitiga sama sisi. Contohnya pada daun Air Mata Pengantin (Antigonon leptopus Hook. et Arn.).
    4. Bangun Belah Ketupat (rhomboideus), yaitu bangun segi empat yang sisinya tidak sama panjang. Contohnya anak daun yang di ujung pada daun Bangkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.).
  2. Pangkal daun bertoreh atau berlekuk
    1. Bangun Jantung (cordatus), yaitu bangun seperti bulat telur tetapi pangkal daun memperlihatkan suatu lekukan. Contohnya pada daun Waru (Hibiscus tiliaceus L.).
    2. Bangun Ginjal atau Kerinjal (reniformis), yaitu daun pendek lebar dengan ujung tumpul atau membulat dan pangkal berlekuk dangkal. Contohnya pada daun Kaki Kuda (Centella asiatica Urb.).
    3. Bangun Anak Panah (sagittatus), yaitu daun tak terlalu lebar, ujung tajam, pangkal dengan lekukan lancip, demikian juga bagian pangkal daun di kanan kiri lekukannya. Contohnya pada daun Enceng (Sagittaria sagittifolia L.).
    4. Bangun Tombak (hastatus), seperti bangun anak panah tetapi bagian pangkal daun di kanan kiri mendatar. Contohnya pada daun Wewehan (Monochoria hastata Solms).
    5. Bangun Bertelinga (auriculatus), seperti bangun tombak tetapi pangkal daun di kanan kiri tangkai membulat. Contohnya pada daun Tempuyung (Sonchus asper Vill.).


Bagian Yang Terlebar Terdapat di Atas Tengah-tengah Helaian Daun

Dalam hal yang demikian kemungkinan bangun daun yang dapat dijumpai ialah:
  1. Bangun Bulat Telur Sungsang (obovatus), yaitu seperti bulat telur tetapi bagian yang lebar terdapat dekat ujung daun. Contohnya pada daun Sawoo Kecik (Manilkara kauki Dub.).
  2. Bangun Jantung Sungsang (obcordatus)Contohnya pada daun Sidaguri (Sida retusa L.)
    dan pada daun Semanggi Gunung (Oxalis corniculata L.).
  3. Bangun Segitiga Terbalik atau Pasak (cuneatus)Contohnya pada daun Semanggi (Marsilea crenata Presl.).
  4. Bangun Sudip atau Spatel atau Solet (spathulatus), yaitu seperti bangun bulat telur terbalik tetapi bagian bawahnya memanjang. Contohnya pada daun Tapak Liman (Elephantopus scaber L.)
    dan pada daun Lobak (Raphanus sativus L.).


Tidak Ada Bagian Yang Terlebar, Helaian Daun Dari Pangkal Sampai Ujung Sama Lebar

Dalam golongan ini termasuk daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit, atau lebarnya jauh berbeda jika dibandingkan dengan panjang daun.
  1. Bangin Garis (linearis), pada penampang melintangnya pipih dan daun amat panjang. Contohnya pada daun bermacam-macam rumput (Gramineae).
  2. Bangun Pita (ligulatus), serupa bangun garis tetapi lebih panjang lagi. Contohnya pada daun Jagung (Zea mays L.).
  3. Bangun Pedang (ensiformis), seperti bangun garis tetapi daun tebal di bagian tengah dan tipis kedua tepinya. Contohnya pada daun Nenas Sebrang (Agave sisalana Perr.),
     dan pada daun Nanas (Agave cantala Roxb.).
  4. Bangun Paku atau Dabus (sabulatus), bentuk daun hampir seperti silinder, ujung runcing, seluruh bagian kaku. Contohnya pada daun Araucaria cunninghamii Ait..
  5. Bangun Jarum (acerosus), serupa bangun paku tetapi lebih kecil dan meruncing panjang. Contohnya pada daun Pinus (Pinus Merkusii Jungh. & De Vr.).

Lepas dari ada tidaknya sifat heterofili/anisofili pada suatu jenis tumbuhan, sekali lagi diperingatkan disini, bahwa persamaan bentuk daun-daun pada satu jenis tumbuhan itupun hanya merupakan kesan sepintas lalu saja karena jika diteliti dengan seksama bentuk daun pada satu pohon akan memperlihatkan variasi, misalnya dari yang memanjang dengan bentuk-bentuk peralihannya sampai bangun lancet, dll.

23 comments: