Sunday, March 8, 2015

Percabangan Pada Batang

Batang tumbuhan ada yang bercabang ada yang tidak. Batang tidak bercabang kebanyakan dari golongan monokolit (monocotiledoneae) misalnya jagung (Zea mays L.). Umumnya batang memperlihatkan percabangan, baik banyak maupun sedikit. Cara percabangan batang dibedakan menjadi:
  1. Percabangan Monopodian, jika batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya. Misalnya pada pohon Cemara (Casuarina equisetifolia L.).
  2. Percabangan Simpodial, jika batang pokok sulit ditentukan karena dalam perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan cabangnya. Misalnya pada Sawo Manila (Achras zapota L.).
  3. Percabangan Menggarpu/Dikotom, jika batang menjadi dua yang sama besar. Misalnya pada Paku Andam (Gleichenia linearis Clarke.).


Cabang yang besar yang biasanya langsung keluar dari batang pokok disebut dahan (ramus), sedangkan cabang-cabang yang kecil disebut ranting (ramulus).

Sifat cabang batang suatu tumbuhan dibedakan menjadi:
  1. Geragih (flagellum, stolo), yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh merayap, dan dari buku-bukunya ke atas keluar tunas baru dan ke bawah tumbuh akar-akar. Tunas pada buku-buku ini beserta akar-akarnya masing-masing dapat terpisah menjadi suatu tumbuhan baru. Cabang yang demikian dibedakan menjadi:
    1. Cabang Merayap ke Atas Tanah, misalnya pada daun Kaki Kuda (Centella asiatica Urb.)
      dan Arbe (Fragraria vesca L.).
    2. Cabang Merayap ke Dalam Tanah, misalnya teki (Cyperus rotundus L.)
      dan Kentang (Solanum tuberosum L.).
  2. Wiwilan/Tunas Air (virga singularis), yaitu cabang yang biasanya tumbuh cepat dengan ruas-ruas yang panjang, dan seringkali berasal dari kuncup yang tidur atau kuncup-kuncup liar. Misalnya pada Kopi (Coffea sp.) dan pohon Coklat (Theobroma cacao L.).
  3. Sirung Panjang (virga), yaitu cabang-cabang yang biasanya merupakan pendukung daun-daun, dan mempunyai ruas-ruas panjang. Pada percabangan ini tidak pernah dihasilkan bungan, sehingga disebut cabang mandul (steril).
  4. Sirung Pendek (virgula/virgula sucrescens), yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas pendek yang selain daun biasanya merupakan pendukung bunga dan buah. Cabang ini dapat menghasilkan alat perkembangbiakan bagi tumbuhan, sehingga disebut cabang subur (fertil).


Cabang-cabang dapa suatu tumbuhan biasanya membentuk sudut tertentu dengan batang pokoknya. Bergantung pada besar kecilnya tersebut, arah tumbuh cabang dibedakan menjadi:
  1. Tegak (fastigiatus), jika sudut antara batang dengan cabang sangat kecil, sehingga arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya saja sedikit serong ke atas, tetapi selanjutnya hampir sejajar dengan batang pokoknya. Misalnya wiwilan pada Kopi (Coffea sp.).
  2. Condong ke Atas (patens), jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut 450. Misalnya pada pohon Cemara (Casuarina equisetifolia L.).
  3. Mendatar (horizontalis), jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut 900. Misalnya pada pohon Randu (Ceiba pentandra Gaertn.).
  4. Terkulai (declinatus), jika cabang pada pangkalnya mendatar, tetapi ujungnya melengkung ke bawah. Misalnya pada Kopi Robusta (Coffea robusta Lindl.).
  5. Bergantung (pendulus), jika cabang tumbuhnya ke bawah. Misalnya pada Salix.

Menurut panjang pendeknya umur, tumbuhan dibedakan menjadi:

  1. Tumbuhan Anual (annuus), yaitu tumbuhan yang umurnya pendek, kurang dari satu tahun. Untuk menunjukkan sifat ini, biasanya dicantumkan tanda ʘ di belakang nama tumbuhannya. Misalnya pada tanaman palawija seperti Jagung (Zea mays L.), Kedele (Soya max Piper), dan Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.).
  2. Tumbuhan Bienial (biennis), yaitu tumbuhan yang mempunyai umur 2 tahun (mulai hidup sampai menghasilkan biji). Untuk menunjukkan sifat ini, biasanya dicantumkan tanda ʘʘ di belakang nama tumbuhannya. Misalnya pada Biet (Beta vulgaris L.) dan Digitalis (Digitalis purpurea L.).
  3. Tumbuhan Menahun/Keras, yaitu tumbuhan yang dapat hidup bertahun-tahun (mungkin juga ratusan tahun). Untuk menunjukkan sifat ini pada golongan pohon dan semak diberi tanda ʑ, misalnya pohon Kelapa (Cocos nucifera L.)
    sedangkan untuk golongan
    terna (herba) diberi tanda X. Terna umur panjang biasanya mempunyai bagian di bawah tanah yang selalu hidup walaupun bagian yang di atas tanah telah mati, misalnya Empon-empon (Zingiberaceae), seperti Zingiber cassumunar Roxb.

.

3 comments: