Sunday, October 21, 2012

Pupuk dan Pemupukan


Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan unsur-unsur esensial bagi pertumbuhan tanaman. Menurut Hadisuwito (2007) berdasarkan sumber bahan yang digunakan, pupuk dibedakan menjadi dua macam yaitu pupuk anorganik dan pupuk Organik. Pupuk anorganik adalah pupuk yang berasal dari bahan mineral yang telah diubah melalui proses produksi, sehingga menjadi senyawa kimia yang mudah diserap tanaman. Sedangkan pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan organik atau makhluk hidup yang telah mati.
Berdasarkan bentuknya, pupuk organik dibagi menjadi dua macam yaitu pupuk organik cair dan pupuk organik padat. Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Sedangkan pupuk organik padat adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan kotoran manusia yang berbentuk padat, contohnya adalah pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, dan humus (Hadisuwito, 2007).
Pupuk organik merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dibandingkan bahan pembenah lainnya. Pada umumnya nilai pupuk yang dikandung pupuk organik terutama unsur makro nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K) rendah tetapi pupuk organik juga mengandung unsur mikro esensial lain. Apabila ketiga unsur tersebut dapat dipenuhi maka pertumbuhan tanaman akan menjadi baik dan normal. Sebaliknya apabila kebutuhan unsur tidak dapat dipenuhi maka akan memperlihatkan gejala defisiensi unsur hara pada tanaman meliputi:
1, Nitrogen (N)
Nitrogen terdapat dalam protein tanaman yang berguna untuk pertumbuhan pucuk daun, merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, merangsang pertumbuhan organ vegetatif seperti tumbuhnya batang dan daun. Jika kekurangan nitrogen akan menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat, daun berwarna hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua akan cepat menguning dan mati serta hasil yang diperoleh rendah.
2, Fosfor (P)
Fosfor berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman, merangsang pembungaan dan pembuahan, merangsang pertumbuhan akar, merangsang pembentukan biji, merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel. Kekurangan fosfor dapat menyebabkan pertumbuhan terlambat (kerdil), pembentukan buah dan biji berkurang, daun berwarna keunguan atau kemerahan (kurang sehat).
3, Kalium (K)
Kalium berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air, meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit. Kekurangan kalium dapat menyebabkan batang dan daun menjadi lemas, daun berwarna hijau gelap kebiruan, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun, tanaman tidak tahan kekurangan air, mengurangi hasil buah dan daun, mudah terkena penyakit (Ardi, 2009).

Pupuk organik atau bahan organik merupakan sumber nitrogen tanah yang utama, serta berperan cukup besar dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologis tanah serta lingkungan. Di dalam tanah, pupuk organik akan dirombak oleh organisme menjadi humus atau bahan organik tanah. Bahan organik berfungsi sebagai “pengikat” butiran primer tanah menjadi butiran sekunder dalam pembentukan agregat yang mantap. Keadaan ini berpengaruh besar pada porositas, penyimpanan dan penyediaan air serta aerasi dan temperatur tanah (Anonim, 2005).
Menurut Irwanto (2010) pemupukan adalah tindakan memberikan tambahan unsur-unsur hara pada komplek tanah, baik secara langsung maupun tak langsung yang dapat menyumbangkan bahan makanan pada tanaman. Dengan tujuan untuk memperbaiki tingkat kesuburan tanah agar tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pertumbuhan tanaman.
Beberapa alasan mengapa pemupukan harus dilakukan adalah:
1, Tanah miskin hara.
2, Pertumbuhan tanaman terhambat walaupun sudah dilakukan penyiangan dan ditemukan gejala kekurangan unsur hara.
3, Pertumbuhan  tanaman  perlu dipercepat untuk mengurangi resiko akibat persaingan dengan gulma.
4, Ingin meningkatkan hasil pertambahan pertumbuhan per satuan luas pada akhir daur.

No comments:

Post a Comment