Werkstuk Ipomoea batatas,L (Ubi Jalar)
Posted by Nursaptia Purwa Asmara on Saturday, August 18, 2012 with 1 comment
WERKSTUK
Ipomoea batatas,L atau Ubi Jalar
Karya tulis ini disusun sebagai tugas akhir praktikum
Struktur dan Perkembangan Tumbuhan I
Struktur dan Perkembangan Tumbuhan I
Disusun oleh :
____________________Nama ______: Nursaptia Purwa A
____________________NIM _______ : 08008007
____________________Gol/No. Prakt : I / 7
____________________Asisten _____ : Ambar Pratiwi
Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta
2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas berkat Allah Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi karunia dan cinta kasihnya, sehingga kami dapat menyelesaikan werkstruk Ipomoea batatas,L. Werkstruk ini kami buat untuk memenuhi tugas-tugas dan sebagai syarat untuk mengikuti responsi praktikum Struktur dan Perkembangan Tumbuhan I.
Dalam uraian yang kami sampaikan ini, telah kami usahakan dengan semaksimal mungkin. Namun demikian, kami sadar banyak kekurangan yang terjadi karena keterbatasan atau kurangnya pengetahuan yang ada pada kami.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Dra. Zuchrotus Salamah, M.Si selaku dosen Struktur dan Perkembangan Tumbuhan I, asisten dosen : Ambar Pratiwi, dan teman-teman : Yudi, Rudi, Eko dan tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah membantu dan membimbing, hingga werkstruk ini dapat kami selesaikan.
Tiada gading yang tidak retak. Maka dalam uraian kami pun tentu masih ada hal-hal yang kurang dan ada kesalahan yang terjadi. Oleh karena itu kami mohon saran-saran dan juga kritik-kritik yang berguna dari para pembaca, untuk membuat werkstruk ini lebih sempurna. Dan akhir kata semoga werkstruk ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Ipomoea batatas,L baik bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya.
................................................................................................Yogyakarta,15 Juni 2009
............................................................................................................Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL………………………………………………………………...……
PENGESAHAN …………………………………………………………....
KATA PENGANTAR ………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….......
BAB II DETERMINASI DAN KLASIFIKASI……………………………..
A. Determinasi……...……………………………………………………….
B. Klasifikasi ……………………………………………………....………..
BAB III HABITATIO ………………………………………………………
A. Habitus ……………...…………………………………………………..
B. Habitat……………………………………………………………………
BAB IV DESKRIPTIO ………………………...…………………………..
1. Organa Nutritiva…………………………………………………………..
1.1. Akar (radix) …………………………………………………………....
1.2. Batang (caulis) …………………………………………………………
1.3. Daun (folium) …………………………………………………………...
1.4. Umbi (tuber) ……………………………………………………………
2. Organa Reproduktiva ………………………………………………………
2.1. Bunga (flos) ……………………………………………………………..
2.2. Buah (fruktus) …………………………………………….……………..
2.3. Biji (semen) …………………………………….……………………….
BAB V RINGKASAN ………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………..………………
LAMPIRAN ………………………………………………..………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Sejarah Singkat
Ubi jalar, telo rambat (jawa) atau ketela rambat atau "sweet potato" diduga berasal dari Benua Amerika. Para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah asal tanaman ubi jalar adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika bagian tengah. Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet, memastikan daerah sentrum primer asal tanaman ubi jalar adalah Amerika Tengah.
Ubi jalar mulai menyebar ke seluruh dunia, terutama negara-negara beriklim tropika pada abad ke-16. Orang-orang Spanyol menyebarkan ubi jalar ke kawasan Asia, terutama Filipina, Jepang, dan Indonesia.
Pada tahun 1960-an penanaman ubi jalar sudah meluas ke seluruh provinsi di Indonesia. Pada tahun 1968 Indonesia merupakan negara penghasil ubi jalar nomor empat di dunia. Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Irian Jaya, dan Sumatra Utara.
1.2. Nilai Ekonomi
Saat berbuka puasa ada makanan khas yang kerap dihidangkan di meja, yakni kolak. Di dalamnya terdapat pisang, ubi jalar, dan kolang-kaling. Tak hanya untuk kolak, ubi jalar (Ipomoea batatas,L) pun sering dijadikan aneka penganan tradisional di berbagai daerah. Selain itu, tanaman ini juga dimanfaatkan sebagai campuran ramuan tradisional berkhasiat obat. Banyak orang yang menganggap bahwa akibat mengonsumsi ubi jalar adalah "buang angin". Menurut ahli pengobatan tradisional, Prof HM Hembing Wijayakusuma, ubi jalar memang bermanfaat untuk mengatasi masuk angin dan kembung. Di samping itu, masih banyak lagi penyakit yang bisa diatasi oleh ubi jalar, seperti disentri, kencing manis, rabun senja, memperbanyak air susu ibu (ASI), dan lain-lain.
Ubi jalar merah sangat berkhasiat untuk menjaga kesehatan mata. Sekelompok antioksidan yang tersimpan dalam ubi jalar merah mampu menghalangi laju perusakan sel oleh radikal bebas. Oleh karena itu ubi jalar merah dapat mencegah kemerosotan daya ingat dan kepikunan, penyakit jantung koroner, kanker, juga sebagai obat awet muda
Tekstur ubi jalar merah memang lebih berair dan kurang masir (sandy), tapi lebih lembut. Rasanya tidak semanis yang putih padahal kadar gulanya tidak berbeda. Ubi jalar putih mengandung 260 mkg (869 SI) betakaroten per 100 gram, ubi merah yang berwarna kuning emas tersimpan 2900 mkg (9675 SI) betakaroten, ubi merah yang berwarna jingga 9900 mkg (32967 SI). Semakin pekat warna jingganya. makin tinggi kadar betakarotennya yang merupakan bahan pembentuk vitamin A dalam tubuh.
Secangkir ubi jalar merah kukus yang telah dilumatkan menyimpan 50000 SI betakaroten, setara dengan kandungan betakaroten dalam 23 cangkir brokoli, perebusan hanya merusak 10% kadar betakaroten, sedangkan penggorengan atau pemanggangan dalam oven hanya 20%. Namun penjemuran menghilangkan hampir separuh kandungan betakaroten, sekitar 40%. Menyantap seporsi ubi jalar merah kukus /rebus sudah memenuhi anjuran kecukupan vitamin A 2100 - 3600 mkg sehari.
Memakan 1 buah sedang ubi jalar merah mentah sudah memenuhi 42 % anjuran kecukupan vitamin C sehari. Dibanding dengan havermut (oatmeal), ubi jalar merah lebih kaya serat, khususnya oligosakarida. Mengkonsumsi ubi jalar merah 2 - 3 kali seminggu membantu kecukupan serat. Apabila dimakan bersama kulitnya, maka serat yang dihasilkan lebih banyak.
Ubi jalar merah juga kaya vitamin E. Dari 2/3 cangkir ubi merah kukus yang dilumatkan diperoleh asupan vitamin E untuk memenuhi kebutuhan sehari. Satu buah sedang (100 g) ubi jalar merah kukus hanya mengandung 118 kalori, 1/4 kalori sepotong black forest cake. Zat gizi lain dalam ubi jalar merah adalah kalium, fosfor, mangan dan vitamin B6. Jika dimakan mentah ubi jalar merah menyumbang cukup vitamin C.
Manfaat lain ubi jalar merah yaitu dapat mengendalikan produksi hormone melatonin yang menghasilkan kelenjar pineal di dalam otak. Melatonin merupakan antioksidan andal yang menjaga kesehatan sel dan sistem saraf otak, sekaligus mereparasinya jika ada kerusakan. Kurang asupan vitamin A menghambat produksi melatonin dan menurunkan fungsi saraf otak sehingga muncul gangguan tidur dan berkurangnya daya ingat. Keterbatasan produksi melatonin berbuntut menurunkan produksi hormon endokrin, sehingga sistem kekebalan tubuh merosot. Kondisi ini memudahkan terjadinya infeksi dan mempercepat laju proses penuaan. Ubi jalar merah yang berlimpah vitamin A & E dapat mengoptimumkan produksi hormon melatonin.
Dengan rajin makan ubi jalar merah, ketajaman daya ingat dan kesegaran kulit serta organ tetap terjaga. Kombinasi vitamin A (betakaroten) dan vitamin E dalam ubi jalar merah bekerja sama menghalau stroke dan serangan jantung.
Betakaroten dalam ubi jalar merah mencegah stroke sementara vitamin E ubi jalar merah mecegah terjadinya penyumbatan dalam saluran pembuluh darah, sehingga munculnya serangan jantung dapat dicegah. Manfaat tersebut didukung pula oleh kandungan serat dalam ubi jalar merah. Sebagian besar serat ubi jalar merah merupakan serat larut, yang bekerja serupa busa spon. Serat menyerap kelebihan lemak/ kolesterol darah, sehingga kadar lemak/ kolesterol dalam darah tetap aman terkendali. Serat alami oligosakarida yang tersimpan dalam ubi jalar merah ini sekarang menjadi komoditas bernilai dalam pemerkayaan produk pangan olahan, seperti susu. Selain mencegah sembelit, oligosakarida memudahkan buang angin. Hanya pada orang yang sangat sensitif oligosakarida mengakibatkan kembung.
Selain vitamin A, C, dan E, ubi jalar merah juga berlimpah vitamin B6 (piridoksin) yang berperan penting dalam menyokong kekebalan tubuh. Selain itu kandungan vitamin B6-nya mampu mengendalikan jerawat musiman yang muncul menjelang menstruasi.
Hampir semua zat gizi yang terkandung dalam ubi jalar merah mendukung dalam memerangi serangan jantung koroner. Kesimpulan sebuah hasil penelitian menyebutkan kalium dalam ubi merah memangkas 40% resiko penderita hipertensi terserang stroke fatal. Sementara tekanan darah yang berlebihan pun merosot 25 %.
Kandungan kimia ubi jalar meliputi protein, lemak, karbohidrat, kalori, serat, abu, kalsium, fosfor, zat besi, karoten, vitamin B1, B2, C, dan asam nikoninat. Dari kandungan tersebut ubi jalar berkhasiat sebagai tonik dan menghentikan pendarahan.
Kandungan itu didapatkan dari umbi dan daunnya. Untuk mengatasi penyakit tertentu, penggunaan ubi jalar bisa dilakukan dengan cara pengobatan luar dan dalam. Pengobatan luar memanfaatkan umbi dan daunnya dengan cara memarut atau menghaluskan bahan dari ubi jalar, lalu ditempelkan ke bagian yang sakit. Contoh penyakit yang bisa diatasi dengan pengobatan seperti ini adalah keseleo, luka terpukul, eksim, bisul, dan herpes. Sedangkan untuk melancarkan buang air besar, daun ubi jalar direbus dan airnya diminum, atau dibuat masakan sesuai selera, lalu dimakan.
Ubi jalar dapat diolah menjadi berbagai bentuk atau macam produk olahan. Beberapa peluang penganeka-ragaman jenis penggunaan ubi jalar dapat dilihat berikut ini:
a) Daun __: sayuran, pakan ternak
b) Batang_: bahan tanam, pakan ternak
c) Kulit ubi : pakan ternak
d) Ubi segar : bahan makanan
e) Tepung : makanan
f) Pati ___: fermentasi, pakan ternak, asam sitrat
BAB II
DETERMINASI DAN KLASIFIKASI
A. Determinasi
1b, 2b, 3b, 4b, 5b, 6b, 7b, 8b, 9b, 10b, 11b, 12b, 13b, 14a, 15a...(Golongan B)
109b, 119b, 121c, 122b, 123b, ……………..................................(107. Convolvulaceae)
1b ………………………………………...…………........................(Ipomoea)
1b, 2b, 3b, 4b, 5b, 6b……………………………..........................(Ipomoea batatas,L.)
_______________________________________________________( Stenis, 1981)
B. Klasifikasi
Kingdom _____: Plantae
Divisio_______: Angiospermae
Kelas _______ : Dicotylodenae
Ordo ________: Solanales
Familia______: Convolvulaceae
Genus_______: Ipomoea
Species_____ : Ipomoea batatas,L
Nama Inggris__: Sweet potato
Nama Indonesia : ubi jalar
Nama Lokal___ : telo rambat (Jawa), huwi boled (Sunda)
___________________________________________( Lawrence, 1951)
BAB III
HABITATIO
A. Habitus
Ipomoea batatas,L atau Ubi jalar termasuk tumbuhan herbaceous dengan banyak cabang, batang gundul dan berbulu, arah tumbuh menjalar (repens), berwarna hijau, panjang ± 50 cm ; tangkai daun 16 cm, tepi daun berbagi menjari (pennat partitus), bentuk daun bulat telur sungsang (abovatus); karangan bunga diketiak daun (axilaris), bunga tunggal paying (umbrella), daun pelindung kecil, rontok, daun kelopak memanjang, mahkota bentuk lonceng, berlekatan, ungu muda, panjang antara 3 – 4,5 cm ; benang sari tidak sama panjang, melekat pada mahkota, tangkai putik bentuk benang, kepala putik bentuk bola rangkap, tonjolan dasar bunga bentuk cawan, warna kuning; buah sejati tunggal kering kotak, bentuk telur dengan empat rung atau lebih, termasuk umbi telanjang yang tidak menampakan metamorfosis daun, metamorphosis batang, kadang-kadang tumbuh liar.
B. Habitat
Ipomoea batatas,L tumbuh di bentangan garis lintang Utara 48°LU dan lintang Selatan 40°LS, dari dataran rendah pantai sampai ketinggian 2200 m dpl. Tumbuh pada suhu optimum sekitar 12°C sampai 35°. Jenis ini lebih menyukai sinar matahari, namun toleran terhadap naungan sampai 30-50 %. Jenis ini tumbuh dengan baik pada curah hujan 600-1600 mm selama masa pertumbuhannya. Musim kering lebih disukai untuk pembentukan umbinya. Kelembaban tanah 60-70 % diperlukan untuk pertumbuhan awal, pertengahan 70-80 % dan akhir pertumbuhan memerlukan kelembaban 60 %. Jenis ini cenderung toleransi terhadap kekeringan, namun kekeringan panjang akan mengganggu pembentukan umbi dan berakibat. Tanaman ini dapat hidup pada tipe tanah bervariasi, namun tanah dengan drainase baik, tipe tanah lempung berpasir sangat disukai, dengan pH tanah optimum 5.6-6.6, namun dapat tumbuh juga pada pH tanah rendah seperti 4.2
BAB IV
DESKRIPTIO
1. Organa Nutritiva
1.1. Akar (radix)
System perakaran tunggang (radix primaria), berbentuk benang (filifoimis), dengan warna agak kemerah-merahan, tidak ada perubahan akar. Akar juga terdapat pada ujung umbi, yaitu hasil dari percabangan batang atau daun yang berhubungan dengan tanah.
1.2. Batang (caulis)
Batang menjalar diatas tanah (repens), berbentuk silindris, berongga, dan bersifat basah (herbaceus), berdiameter 3-7 cm, permukaan batang berbulu (pilosus), terdapat ruas buku-buku, ada ruas yang menyentuh tubuh akar, panjang ruas ± 10 cm, berwarna hijau, batang pokok tumbuh cabang (ramus), arah kesamping (geragih), kemudian mengikuti batang pokok. Pada nodus berwarna keunguan.
1.3. Daun (folium)
Daun tunggal tidak sempurna, terdiri dari tangkai (petiolus) helaian (lamina), tangkai daun sekunder dengan panjang 8-16 cm permukaan (leavis), bentuk daun bulat telur sungsang (obovetus) berbagi menjari (pinnatipartitus) 5-7 helaian pada tepi daun, berdiameter ± 9 cm, pertulangan daun menjari (palminervis), tidak ada daun penumpu, ujung runcing (acuminatus), ibu tulang daun (costra) menonjol kebawah, berwarna ungu, daging daun tipis lunak (hebereus). Rumus daun 2/5.
1.4. Umbi (tuber)
Umbi termasuk umbi telanjang (tuber nudus), merupakan metamorphosis batang, tidak ada sisa ataumetamorfosis daun, buku-buku batang dan ruas tidak jelas, permukaan licin, pada ujung akar, warna umbi putih, struktur akhir sangat kompleks, umbi merupakan tempat penimbunan makanan, suatu badan yang membengkak, bangun bulat seperti kerucut atau tidak beraturan.
2. Organa Reproduktiva
2.1. Bunga (flos)
Merupakan bunga tunggal, terdapat pada tangkai muda, terletak di ketiak daun atau batang tegak, susunan seperti paying, tiap rangkaian 3-4 bunga; daun pelindung kecil rontok; tengkai bangun silinder dengan panjang 3-15 cm, terdapat dua daun pelindung kecil, bentuk lanceolatus; kelopak daun 5 helai, memanjang dengan panjang 1-1,5 cm, meruncing, tidak berlekatan; kuncup bunga bangun lonjong, ujung ,eruncing; mahkota bunga berwarna keunguan, berlekatan, bagian tepi melengkuk lima, taju sempit dan runcing, dengan panjang 2,5-5 cm; benang sari lima, melekat pada dasar corolla, panjang tidak sama dengan bagian terpanjang sama atau lebih pendek dari tangkai daun, kepala sari berwarna putih, tangkai sari putih dengan kelenjar rambut, terdapat bintil-bintil tepung sari, tongat sari tidak keluar atau melebihi daun mahkota, tenggelam dalam mahkota; bakal buah dikelilingi kelenjar madu, dua sel; terdapat tangkai putik berbentuk benang, terdiri atas dua sel (rangkap), berbentuk bola. Rumus bunga *♀ K(5) [C(5) A(5)] G( 2_ ).
2.2. Buah (fruktus)
Buah sejati kering dengan kotak sejati (capsula), beruang empat atau kurang, umumnya hanya satu atau dua yang berkembang.
2.3. Biji (semen)
Biji berwarna hitam, anguler, panjang 3 mm, kulit luar biji keras, liang biji tidak berselubung, terdapat putik lembaga.
BAB V
RINGKASAN
Ubi jalar, tela rambat (Jawa) yang dalam bahasa ilmiahnya Ipomoea batatas,L, termasuk dalam suku kangkung-kangkungan (concolvulaceace). Banyak ditanam untuk umbinya.
Akar (radix) bersistem tunggang (radix primaria), berwarna agak kemerah-merahan. Batang tanaman berakar banyak dan menjalar di permukaan tanah gerwarna hijau, jika dipendam dalam tanah biasanya diperbanyak secara stek batangnya. Daum (folium) tunggal tidak sempurna, karena hanya terdiri dari helaian (lamina) dan tangkai (petiolus), tepi daun berbagi (pennatipertitus), ibu tulang daun (costa) berwarna ungu. Umbi termasuk umbi telanjang, karena merupakan bentuk metamorfosis dari batang.
Bunga termasuk bunga tunggal, terdapat pada tangkai muda dan terletak di ketiak daun (axilaris), mahkota bunga berwarna ungu. Buah sejati kering dengan kotak sejati (cavula), biji berwarna hitam, kulit luar biji keras, biji tidak terselubung.
KURANG DAN LEBIHNYA ADMIN MINTA MAAF
HANYA INI YANG DAPAT ADMIN POSTING
SEMOGA DAPAT SEDIKIT MEMBANTU
TERIMA KASIH
SEMOGA DAPAT SEDIKIT MEMBANTU
TERIMA KASIH
FB : Nursaptia Purwa A
Terimakasih kak, Artikel nya sangat membantu dan mudah dipahami
ReplyDeleteSelain sumber karbohidrat dan kalori Ubi jalar juga mengandung protein dan lemak. Terdapat kandungan pigmen warna ungu atau antosianin yang bervariasi pada setiap tanaman ubi jalar.