Tepi Daun (Margo Folii)

Posted by Nursaptia Purwa Asmara on Tuesday, March 03, 2015 with 20 comments
Secara garis besar tepi daun dibedakan menjadi:
  1. Rata (integer)
  2. Bertoreh (divisus)

Toreh-toreh tepi daun beragam macamnya, ada yang dangkal, dalam, besar, kecil, dll. Toreh-toreh tepi daun dibedakan menjadi:
  1. Toreh Merdeka, toreh yang tidak berpengaruh/mengubah bangun asli daun. 
  2. Toreh Tidak Merdeka, toreh yang berpengaruh/mengubah  bangun asli daun.

Tepi Daun Dengan Toreh Merdeka

Toreh ini biasanya tidak terlalu dalam, letaknya tidak bergantung pada jalannya tulang-tulang daun. Dalam hubungannya dengan jenis toreh, digunakan istilah sinus untuk torehnya dan angulus untuk bagian tepi daun yang menonjol keluar.
  1. Bergerigi (serratus), jika sinus dan angulus sama lancipnya. Contohnya pada daun Lantana (Lantana camara L.). Dikenal pula jenis lain menurut besar kecilnya sinus dan angulus: Brgerigi Halus, Bergerigi Kasar, dst.
  2. Bergerigi Ganda/Rangkap (biserratus), seperti pada tipe bergerigi, tetapi angulusnya cukup besar dan tepinya bergerigi.
  3. Bergigi (dentatus), jika sinus tumpul sedang angulusnya lancip. Contohnya pada daun Beluntas (Pluchea indica Less.).
  4. Beringgit (crenatus), kebalikan tipe bergigi, sinus tajam dan angulusnya tumpul. Contohnya pada daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata Pers.).
  5. Berombak (repandus), jika sinus dan angulus sama-sama tumpul. Contohnya pada daun Air Mata Pengantin (Antigonon leptopus Hook et Arn.).

Tepi Daun Dengan Toreh Tidak Merdeka

Toreh daun yang besar dan dalam akan mempengaruhi bangun daun sehingga bangun asli daun tidak lagi tampak. Toreh yang basar dan dalam itu biasanya terdapat di antara tulang-tulang yang besar atau di antara tulang-tulang cabang. Jika daun amat besar atau lebar (misalnya pada daun Pepaya) bagian daun di antara toreh-toreh yang besar dan dalam itu dapat bertoreh-toreh lagi, sehingga semakin tidak terlihat bangun asli daunnya.
Karena itu, biasanya tidak lagi disebut mengenai bentuk daunnya, melainkan hanya disebutkan sifat-sifat torehnya, Sehingga pencandraan daun lebih teliti, karena selain menyebut bentuk asli daun juga sifat-sifat torehnya.
Berdasarkan dalamnya toreh, tepi daun dibedakan menjadi:
  1. Berlekuk (lobatus), jika dalamnya toreh kurang dari setengah panjang tulang-tulang yang terdapat di kanan kirinya.
  2. Bercangap (fissus), jika dalamnya toreh sampai setengah panjang tulang-tulang daun di kanan kirinya.
  3. Berbagi (partitus), jika dalamnya toreh melebihi setengah panjang tulang-tulang daun di kanan kirinya.


Karena letak toreh selalu bergantung pada susunan tulang daun, maka istilah untuk mencandra tepi daun yang bertoreh dalam dan besar merupakan kombinasi antara sifat toreh dengan susunan tulang daun yang bersangkutan.
  1. Berlekuk Menyirip (pinnatilobus), jika tepi berlekuk mengikuti susunan tulang daun yang menyirip. Contohnya pada daun Terong (Solanum melongena L.).
  2. Bercangap Menyirip (pinnatifidus), jika tepi bercangap sedangkan daunnya mempunyai susunan tulang menyirip. Contohnya pada daun Sukun (Artocarpus communis Forst.).
  3. Berbagi Menyirip (pinnatipartitus), jika tepi berbagi dengan susunan tulang yang menyirip. Contohnya pada daun Kenikir (Cosmos caudatus M.B.K.).
  4. Berlekuk Menjari (palmatilobus), jika tepi berlekuk dan susunan tulang daun menjari. Contohnya pada daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)
    dan pada daun Kapas (Gossypium sp.).
  5. Bercangap Menjari (palmatifidus), jika tepi bercangap dan susunan tulang daun menjari. Contohnya pada daun Jarak (Ricinus communis L.).
  6. Berbagi Menjari (palmatipartitus), jika tepi berbagi dan susunan tulang daun menjari. Contohnya pada daun Ketela Pohon (Manihot utilissima Pohl.).