Susunan Tulang Daun (Nervatio/Venatio)

Posted by Nursaptia Purwa Asmara on Monday, March 02, 2015 with No comments

Fungsi tulang daun adalah:

  1. Memberi kekuatan pada daun seperti tulang manusia dan hewan, karena itu seluruh tulang-tulang pada daun disebut rangka daun (sceleton).
  2. Sebagai jalan untuk pengangkutan zat-zat yaitu:
    1. jalan pengangkutan zat-zat yang diambil tumbuhan dari tanah, berupa air dan garam-garam yang terlarut di dalamnya.
    2. Jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari daun (tempat pembuatannya) ke bagian-bagian lain yang memerlukan zat tersebut.

Tulang-tulang daun menurut besar kecilnya:

  1. Ibu Tulang (costa), ialah tulang daun terbesar, merupakan terusan tangkai daun dan terdapat ditengah-tengah membujur dan membelah daun. Oleh tulang ini helaian daun umumnya dibagi menjadi dua bagian yang setangkup atau simetris. Ada pula kalanya daun tumbuhan tidak mempunyai ibu tulang tadi tepat di tengah helaian, sehingga kedua bagian daun di kanan kiri ibu tulang tadi menjadi tidak setangkup (asimetris), misalnya pada daun Begonia.
    Ada pula daun yang memperlihatkan beberapa tulang yang besar yang semuanya berpangkalan pada ujung tangkai daun, misalnya pada daun yang mempunyai bangun perisai atau daun-daun yang bulat seperti pada daun Jarak (Ricinus communis L.),
    Ubi Kayu (Manihot utilissima L.),
    dll.
  2. Tulang Cabang (nervus lateralis), yaitu tulang-tulang yang lebih kecil daripada ibu tulang dan berpangkal pada ibu tulang tadi atau cabang-cabang tulang-tulang ini. Tulang cabang yang langsung berasal dari ibu tulang dinamakan tulang cabang tingkat 1, cabang tulang pada cabang tingkat 1 disebut cabang tingkat 2, demikian seterusnya.
  3. Urat Daun (vena), sesungguhnya merupakan tulang-tulang cabang pula, tetapi yang kecil atau lembut dan satu sama lain besarta tulang-tulang lebih besar membentuk susunan seperti jala, kisi, atau lainnya.


    Sifat-sifat  tulang-tulang cabang tingkat 1 yang tumbuh ke samping (ke arah tepi daun):


    • Tulang cabang dapat mencapai tepi daun.
    • Tulang cabang berhenti sebelum mencapai tepi daun.
    • Tulang cabang dekat tepi daun lalu membengkok ke atas, demikian berturut-turut sehingga sepanjang tepi daun terdapat tulang yang letaknya sejajar dengan tepi daun, kadang-kadang tampak berombak, disebut Tulang Pinggir. Adanya tulang pinggir tepi daun menjadi lebih kuat dan tidak mudah koyak-koyak,
      misalnya pada daun Kedondong (Spondias dulcis Forst.),
      dan pada daun Pisang (Musa paradisiaca L.).


    Susunan tulang daun berdasarkan arah tulang cabang yang besar:


    1. Daun Bertulang Menyirip (penninervis), jika daun mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan merupakan terusan tangkai daun. Dari ibu tulang muncul tulang cabang sehingga susunannya mirip tulang pada ikan. Daun seperti ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil (dicotyledoneae), misalnya pada daun Mangga (Mangifera indica L.).
    2. Daun Bertulang Menjari (palminervis), jika dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar, seperti jari-jari tangan. Jumlah tulang ini lazimnya gasal (ganjil), yaitu di tengah yang paling besar dan paling panjang, sedang ke samping semakin pendek. Daun seperti ini HANYA terdapat pada tumbuhan dikotil (dicotyledoneae), misalnya pada daun Pepaya (Carica papaya L.),
      pada daun Jarak (Ricinus communis L.),
      pada daun Kapas (Gossypium sp.), dll.
    3. Daun Bertulang Melengkung (cervinervis), jika daun mempunyai beberapa tulang besar, satu paling besar di tengah, dan lainnya mengikuti jalannya tepi daun, jadi semula memencar kemudian kembali menuju ke satu arah (ujung daun), hingga selain tulang yang di tengah semua tulang-tulangnya kelihatan melengkung. Daun seperti ini HANYA terdapat pada tumbuhan monokotil (monocotyledoneae), misalnya pada daun Genjer (Limnocharis flava Buch.),
      pada daun Gadung (Dioscorea hispida Dennst.), dll.
    4. Daun Bertulang Sejajar atau Bertulang Lurus (rectinervis), biasanya terdapat pada daun-daun bangun garis atau bangun pita, yang mempunyai satu tulang di tengah yang besar membujur daun, sedang tulang-tulang lainnya jelas lebih kecil dan nampaknya semua mempunyai arah yang sejajar dengan ibu tulang tadi. Sebenarnya tulang-tulang kecil tadi seperti pada daun yang bertulang melengkung semuanya berasal dari pangkal ibu tulang kemudian bertemu kembali pada ujung daun. Karena daun sempit dan panjang, tulang-tulang tadi tidak kelihatan melengkung, tetapi lurus dan sejajar satu sama lain. Daun seperti ini lazimnya terdapat pada tumbuhan monokotil (monocotyledoneae), misalnya pada semua jenis rumput (Gramineae),
      teki-tekian (Cyperaceae), dll.

    Kesimpulannya dari uraian di atas adalah:

    • Tumbuhan dikotil (dicotyledoneae) mempunyai daun bertulang menyirip atau menjari
    • Tumbuhan monokotil (monocotyledoneae) mempunyai daun bertulang melengkung atau sejajar.

    Pengecualian, golongan tumbuhan dikotil ada pula yang mempunyai daun bertulang melengkung, misalnya pada daun Sirih (Piper betle L.),
    pada daun Senggani (Melastoma polyanthum), dll.
    Sebaliknya golongan tumbuhan monokotil ada pula yang mempunyai daun bertulang menyirip, misalnya pada daun Pisang (Musa paradisiaca L.)
    dan pada daun Tasbih (Canna hybrida Hort.).
    Ada pula yang mempunyai daun yang bertulang menjari, misalnya pada daun Siwalan (Borassus flabellifer L.).