Bunga Majemuk Tak Berbatas (Inflorescentia Racemosa, Inflorescentia Botryoides, Inflorescentia Centripetala)

Posted by Nursaptia Purwa Asmara on Saturday, March 14, 2015 with 1 comment
Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa, inflorescentia botryoides atau inflorescentia centripetala) yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dangan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan "acropetal" (semakin muda semakin dekat dengan ujung ibu tangkai), dan bunga-bunga pada bunga majemuk ini mekar berurutan dari bawah ke atas. Bunga majemuk tak berbatas, jika dilihat dari atas, tampak bunga mulai mekar dari pinggir dan yang terakhir mekarnya ialah bunga yang menutup ibu tangkainya. Karena yang mekar mulai dari pinggir menuju ke pusat itulah maka bunga majemuk ini disebut inflorescentia centripetala.

Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa, inflorescentia botryoides atau inflorescentia centripetala) dapat digolongkan lagi mejadi dua macam:
  1. Ibu tangkainya tidak bercabang-cabang
  2. Ibu tangkainya bercabang-cabang

Ibu tangkainya tidak bercabang-cabang


Ibu tangkainya tidak bercabang-cabang, sehingga bunga (bertangkai atau tidak) langsung terdapat pada ibu tangkainya.
  1. Tandan (racemus atau botrys), jika bunga bertangkai nyata, duduk pada ibu tangkainya. Dan ibu tangkainya bercabang, dan cabang-cabangnya masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya. Misalnya pada Bunga Kembang Merak (Caesalpinia pulcherima Swartz.).
  2. Bulir (spica), seperti tandan tetapi bunga tidak bertangkai. Misalnya pada Bunga Jarong (Stachytarpheta jamaicensis Vahl.).
  3. Untai atau Bunga Lada (amentum), seperti bulir tetapi ibu tangkai hanya mendukung bunga-bunga yang berkelamin tunggal, dan runtuh seluruhnya (bunga majemuk yang mendukung bunga jantan, yang betina menjadi buah). Misalnya pada Sirih (Piper betle L.).
  4. Tongkol (spadix), seperti bulir tetapi ibu tangkai besar, tebal dan sering kali berdaging, tetapi hanya bunga yang betina. Misalnya pada iles-iles (Amorphophallus variabilis Bl.),
    dan pada Bunga Jagung (
    Zea mays L.).
    Pada suatu bunga tongkol seringkali terdapat seludang bunga yang indah dan warnanya menarik, yang selain berguna untuk menarik serangga juga merupakan perangkap bagi serangga yang mengunjungi bunga ini. Pada suatu tongkol, bunga betinanya terdapat di bagian atas, sedangkan bunga jantan di bawah, dan di antara kedua jenis bunga tersebut seringkali terdapat bunga-bunga yang mandul, seperti pada Iles-iles dan tumbuhan yang tergolong suku Araceae.
  5. Bunga Payung (umbella), yaitu suatu bunga majemuk tak berbatas yang dari ujung ibu tangkainya mengeluarkan cabang-cabang yang sama panjangnya. Masing-masing cabang mempunyai suatu daun pelindung pada pangkalnya, dan karena pangkal daun sama tinggi letaknya, maka tampak seakan-akan pada pangkal cabang-cabang tersebut seperti terdapat daun-daun pembalut. Bunga payung terdapat pada tumbuhan suku Umbelliferae, misalnya: Bunga Daun Kaki Kuda (Centella asiatica Urb.).
    Pada suatu bunga payung cabang-cabang ibu tangkai masing-masing dapat mengulangi cara percabangan ibu tangkainya, sehingga terjadi bunga payung yang bertingkat, yang kemudian disebut bunga payung majemuk, seperti terdapat pada Bunga Wortel (
    Daucus carota L.).
  6. Bunga Cawan (corymbus atau anthodium), yaitu suatu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya melebar dan merata sehingga berbentuk seperti cawan (ada kalanya tidak begitu lebar dan rata, sehingga bentuk cawan tidak begitu nyata), dan pada bagian itulah tersusun bunga-bunganya. Pada pangkal bunga majemuk ini biasanya terdapat daun pembalut (involucrum). Bunga cawan dibedakan menjadi dua macam, yaitu bunga pita dan bunga tabung. Bunga cawan yang mempunyai bunga pita dan bunga tabung dapat diamati pada Bunga Matahari (Helianthus annuus L.).
    • Bunga Pita, bunga yang mandul yang terdapat sepanjang tepi cawan, seringkali disebut bunga pinggir (flos marginalis), yang mempunyai mahkota berbentuk pita, sehingga disebut bunga pita (flos ligulatus).
    • Bunga Tabung, yaitu bunga-bunga yang terdapat di atas cawannya sendiri (flos disci), seringkali kecil dan berbentuk tabung, maka disebut bunga tabung. Bunga inilah yang mempunyai dua macam alat kelamin (benang sari dan putik) dan dapat menghasilkan buah.
  7. Bunga Bongkol (capitulum), suatu bunga majemuk yang menyerupai bunga cawan tetapi tanpa daun-daun pembalut dan ujung ibu tangkainya membengkak sehingga berbentuk seperti bola. Bunga-bunga yang duduk di bagian yang membengkak tadi seringkali mempunyai sisik (palea) pada pangkal, jadi sisik itu terletak pada bongkolnya (ujung ibu tangkai yang membengkak). Umumnya terdapat pada tumbuhan suku Mimosaceae misalnya pada Bunga Lamtoro (Leucaena glauca Benth.),
    Bunga Petai (Parkia speciosa Hassk.),
    dan Bunga Sikejut (Mimosa pudica L.).
  8. Bunga periuk (hypanthodium), dibedakan atas dua bentuk, yaitu:
    • Ujung ibu tangkai menebal, berdaging, mempunyai bentuk seperti gada, sedang bunga-bunganya meliputi seluruh bagian yang menebal tadi, sehingga berbentuk bulat atau silinder, dan tidak mempunyai daun pembalut. Misalnya pada Bunga Keluwih (Artocarpus communis Forst.)
      dan Bunga Nangka (Artocarpus integra Merr.).
    • Ujung ibu tangkai menebal, berdaging, membentuk badan yang menyerupai periuk, sehingga bunga-bunga yang semestinya terletak padanya lalu terdapat di dalam periuk tadi dan sama sekali tak tampak dari luar. Misalnya pada Bunga Lo (Ficus glomerata Roxb.)
      dan Bunga Awar-awar (Ficus septica Burm.).

Ibu tangkainya bercabang-cabang

Ibu tangkainya bercabang-cabang, dan cabang-cabangnya dapat bercabang lagi sehingga bunga-bunga tidak terdapat pada ibu tangkainya.

  1. Malai (panicula), jika ibu tangkai serta cabang-cabangnya bercabang secara monopodial, sehingga suatu malai dapat disamakan dengan suatu tandan majemuk. Secara keseluruhan seringkali berbentuk kerucut atau limas. Misalnya pada Bunga Mangga (Mangifera indica L.).
  2. Malai Rata (corymbus ramosus), jika ibu tangkai serta seluruh cabang-cabangnya bercabang, tetapi cabang-cabang tadi bersifat sedemikian rupa sehingga seakan-akan semua bunga pada bunga majemuk ini terdapat pada suatu bidang datar atau agak melengkung. Misalnya pada Bunga Soka (Ixora grandiflora Zoll. et Mor.).
  3. Bunga Payung Majemuk (umbella composita), yaitu suatu bunga payung yang bersusun. Atau bunga payung yang bagian-bagiannya berupa suatu payung kecil (umbellula). Pada pangkal percabangan pertama terdapat daun-daun pembalut (incolucrum), demikian pula pada pangkal percabangan berikutnya, namun daun-daunnya lebih kecil (involucellum). Misalnya pada Bunga Adas (Foeniculum vulgare Mill.)
    dan Bunga Wortel (Daucus carota L.).
  4. Bunga Tongkol Majemuk, yaitu bunga tongkol ibu tangkainya bercabang-cabang, masing-masing cabang merupakan bagian dengan susunan seperti bongkol pula. Bunga tongkol majemuk sebelum mekar biasanya diselubungi oleh seludang yang besar, tebal dan kuat. Umumnya terdapat pada palma (palmae) misalnya pada Bunga Kelapa (Cocos nucifera L.).
  5. Bulir Majemuk, jika ibu tangkai bercabang-cabang dan masing-masing cabang mendukung bunga-bunga dengan susunan bulir. Misalnya terdapat pada berbagai jenis rumput (Gramineae) dan pada Bunga Jagung yang jantan (Zea mays L.).